Dana darurat sangat penting lho untuk dipersiapkan. Terlebih jika kamu tidak memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang bisa memberikan proteksi pada saat kondisi yang tidak diharapkan.
Dana darurat sangat berbeda dengan investasi maupun dengan tabungan. Namanya juga dana darurat, tentu prioritasnya mesti didahulukan dibandingkan dengan tabungan, investasi sekalipun.
Dana darurat umumnya digunakan untuk kondisi gawat darurat yang berkaitan dengan kesehatan, penggantian kerugian kepada orang lain yang disebabkan oleh kelalain kita sendiri, perbaikan yang tidak dianggarkan entah itu rumah atau kendaraan, dan beberapa kondisi di mana tidak ada anggaran yang disiapkan sebelumnya.
Dalam kondisi demikian kadang-kadang beberapa orang mengambil dana darurat dari pinjaman uang online. Hal tersebut dianggap lebih praktis dan lebih mudah dibandingkan dengan harus meminjam kepada keluarga atau tetangga.
Nah, supaya lebih paham lagi apa dan bagaimana sebenarnya menyiapkan dana darurat, berikut adalah beberapa hal sederhana yang harus diketahui tentang dana darurat.
Kenapa kita butuh dana darurat?
Secara sederhana kita bisa berpikir bahwa dana darurat itu ibarat sebuah ban serep kendaraan. Ban serep kendaraan berfungsi saat kondisi darurat misalnya ban kempis dalam perjalanan. Agar tetap bisa melanjutkan perjalanan, ban serep tersebut digunakan untuk mengganti ban yang kempis.
Itulah logika sederhana dana darurat. Ketika kondisi finansial tidak mendukung di tengah jalan karena berbagai sebab, ada dana yang bisa digunakan untuk melanjutkan hidup. Sehingga tidak bergantung lagi pada orang lain atau bahkan merepotkan orang lain.
Kapan harus menyiapkan dana darurat?
Dana darurat sangat dibutuhkan saat kita sudah punya keluarga atau tanggung jawab terhadap orang lain. Misalnya seorang ayah yang punya anak dan istri wajib memiliki dana darurat agar pada saat kehilangan pekerjaan, anak dan istri tetap bisa mendapatkan kebutuhannya sembari mencari pekerjaan baru.
Seorang yang sudah punya tanggung jawab sebenarnya tidak cukup hanya menyiapkan dana darurat saja tetapi juga wajib memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Alasannya karena jika pencari kerja atau kepala rumah tangga yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga sakit atau meninggal dunia, keluarga yang ditinggalkan tetap bisa hidup sesuai dengan standar hidup yang selama itu didapatkan.
Berapa besar dana darurat yang harus disiapkan?
Besaran dana darurat amat dipengaruhi oleh kebutuhan setiap keluarga masing-masing. Namun, jika kita ingin mengambil kesimpulan sederhana, dana darurat harus bisa menutupi kebutuhan dasar hidup dalam periode waktu tertentu.
Umumnya dana darurat disiapkan bisa mengcover kehidupan selama setengah tahun hingga satu tahun penuh. Hal ini juga dilakukan bagi mereka yang beralih profesi dari pekerja menjadi seorang pengusaha atau wiraswasta. Disaat usahanya belum besar, wajib memiliki dana darurat agar kebutuhan keluarga terjamin selama membesarkan usahanya tersebut.
Hitungan sederhananya jika kebutuhan dasar setiap bulan adalah Rp3 juta, maka dalam enam bulan dibutuhkan dana darurat sebesar Rp18 juta, sedangkan untuk satu tahun dibutuhkan dana darurat sebesar Rp36 juta.
Bagaimana cara menyiapkan dana darurat?
Dana darurat bisa disiapkan dengan menyisihkan penghasilan bulanan. Setidaknya 10 persen penghasilan disiapkan untuk dana darurat. Bisa juga dengan menyisihkan dana bulanan yang tidak terpakai.
Penghematan dana bulanan bisa dilakukan untuk memenuhi target terkumpulnya dana darurat minimal untuk enam bulan ke depan. Cara lain adalah dengan menambah pendapatan lewat pekerjaan sampingan atau usaha sampingan yang tidak mengganggu pekerjaan utama.
Bolehkah menggunakan pinjaman untuk dana darurat?
Pinjaman boleh saja dimanfaatkan untuk dana darurat dalam kondisi mendesak atau tidak memiliki dana darurat sebelumnya.
Itupun harus digunakan secara bijak. Misalnya menyesuaikan jumlah pinjaman dengan kondisi finansial. Jangan sampai meminjam dana tetapi tidak memperhatikan kemampuan finansial. Salah satu kunci sederhana saat mengajukan pinjaman adalah mengajukan hanya sepertiga dari total pendapatan bulanan.
Artinya jika gaji bulanan kita hanya Rp3 juta per bulan, jangan meminjam lebih dari Rp1 juta ya. Agar cicilan menjadi lebih ringan dan bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Selain itu penting juga mengetahui latar belakang perusahaan. Penting untuk mengecek apakah perusahaan sudah terdaftar di OJK atau belum.
Supaya lebih aman, pastikan juga untuk meminjam melalui fintech yang sudah terpercaya dan terdaftar di OJK. Misalnya saja seperti Kredivo yang telah terdaftar secara resmi dengan nomor registrasi S-236 / NB.213 / 2018.
Proses pendaftarannya juga sangat mudah. Unduh aplikasinya di Google Play Store atau App Store, kemudian ajukan pendaftaran menjadi member reguler agar bisa mengajukan pinjaman mini dan pinjaman jumbo dengan kredit limit hingga Rp30 juta.
Kredivo memberikan syarat-syarat yang sangat mudah dipenuhi, diantaranya adalah:
- Berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).
- Berusia antara 18 sampai 60 tahun.
- Berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon.
- Berpenghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan.
Pinjaman uang online dari Kredivo bisa digunakan tidak hanya untuk dana darurat saja, tetapi juga bisa untuk tujuan lain seperti modal usaha, biaya perbaikan atau renovasi rumah, hingga pembelian obat atau biaya pemeriksaan ke rumah sakit.
Bunga pinjaman Kredivo adalah 2.95% per bulan dengan pilihan tenor 3 hingga 6 bulan untuk pinjaman mini dan pinjaman jumbo.
Unduh saja aplikasi resminya melalui Google Play Store maupun App Store, kemudian dapatkan kemudahan mendapatkan pinjaman tunai dari Kredivo secara online sekarang juga!